Awal aku bertemu dengan mu,
pasti ku tak mengenalmu. Kenal mu aku ragu, tapi ku juga malu.
Malu jika tak tahu kamu,
malu tentang teori-teorimu.
Mereka hanya bisa tertawa
saat ku tanya.
Apa rupamu yang bagus? dan
seperti apa pula bentuknya.
Ia datang secara perlahan. Sangat
rentan.
Hati yang gundah tak tahu
apa yang diinginkan.
Lama, lama aku membuat
sesuatu tentang mu.
Jika kau bisa, bolehkan aku megenalmu
lebih dalam?
Agar ku tahu seperti apa
rupamu.
Bila memang ini jalannya,
biarkan aku berteeori tentang mu.
Bagai gehry yang membuatmu
secara rancu.
Hingga khirnya kau yang
sering dipuja.
Atau itu hanya maya belaka.
Bali,4/6/2017